Pecel Blitar, Kuliner Favorit Kesukaan Bung Karno

wildroots.org – Makanan favorit di setiap daerah tentu memiliki cara dan warna berbeda-beda di daerahnya sendiri. Di Blitar, salah satu makanan khas yang populer adalah pecel.

Kuliner khas yang amat diterima di Pecel Blitar sendiri adalah buah-buahan beras. Selain itu, Kota Patria juga mempunyai beberapa warung-warung legendaris yang menjadi alternatif penjualan berkualitas tinggi untuk manusia biasa.

Staf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Blitar, Rahadi Priyo Sembodo mengatakan, awal mula adanya polythene bagi Blitar karena pengaruh pendatang dari luar daerah, yang mana mereka akhirnya membuat nama perkampungan di Blitar.

Rahadi berkata, “Parahnya budaya Mataram dan Ponorogo mempengaruhkan kebudayaannya termasuk makanannya. Mulia keduanya memiliki banyak makanan yang unik seperti pecel Blitar itu sendiri. Jadwal mereka berlangsung setiap hari.”

Rahadi menambahkan, ketika Bung Karno masih hidup ia sudah sering mengunjungi ayah bundanya di Blitar. Selain itu, dari sindonews.com diketahuin bahwa pesan pecel yang paling favorite Bung Karno adalah pecel racikan Mbok Rah, yang usianya terpaut 5-10 tahun lebih tua dari Bung Karno. untuk sekali santapan, 2-3 pincuk nasi pecel buatan Mbok Rah bisa langsung dibuka setelah makan malam.

Pecel Blitar dari Takalar itu juga menjelaskan, ciri khas dari Pecel Blitar daripada pecel lainnya adalah, tekstur sambal pecelnya yang dominan dari daun jeruk dan asam Jawa.

Dosen antropologi Universitas Brawijaya, Ary Budiyanto mengatakan bahwa Pecel Blitar tersebut sangat mirip dengan Madiun, namun biasanya kacang digoreng dengan kulit arinya dan rasa kencur serta daun jeruknya cukup kuat. Karena itu, warna tersebut lebih gelap dari Madiun.

Karena terkenal dengan kuliner pecelnya, akhirnya bermunculan sambal pecel Blitar. Sambal ini, yang diklaim sebagai sambal daerah Blitar pada masa awal order baru, yakni sekitar tahun 78-an, semenjak pencucian makam Bung Karno. Namun rupanya, sambal ini sudah ada atau mulai dijual sebelum Bung Karno wafat. Dan pengemasannya belum ke pengemasan yang khusus.

Sambal pecel dari Blitar telah diakui semua orang pasti sebagai pembeli yang cerminan. Produk ini sangatlah suka dicicipir oleh para pengunjung lainnya juga.

“Pikir saya orang-orang yang telah ke Blitar pasti membeli sambal pecel dari warna biru sebagai pujaan terhadap kota Blitar, selain itu juga harus sedikit menjaga kehangatan Wajik Kletik,” ujar Rahadi.

Sebagai penyedia sambal terbesar di Blitar, Rahadi juga mengungkapkan bahwa pemerintah melakukan upaya berupa penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangan produksi sambal pecel rasa Blitar pada setiap pameran UMKM, baik di dalam maupun di luar kota.

Juga diperintahkan dari mulut ke mulut, agar para pengguna kendaraan roda dua tidak melanggar syarat-syarat pemberian sambal pecel dan wajik kletik.